(Taiwan, ROC) Klaster penyebaran campak di rumah sakit kawasan sentral, ada beberapa warga yang berkeinginan untuk menerima vaksin campak MMR, dunia luar mengkhawatirkan kondisi kekurangan vaksin. Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) kemarin menyampaikan, saat ini persediaan vaksin berbayar hampir mencapai 27.000 dosis, menyarankan kepada pihak penerima vaksin yakni tenaga medis, warga yang bepergian ke kawasan endemis, akan tetapi Jepang dan Korea Selatan bukan kawasan endemis.
Menurut data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit MOHW, klaster penyebaran campak di rumah sakit kawasan sentral dua hari yang lalu bertambah 2 kasus campak, yaitu pendamping pasien dan pengasuh pasien, klaster untuk kasus terkonfirmasi dengan rekam jejak mencakup seluruh Taiwan kawasan utara, sentral dan selatan, dengan jumlah cakupan orang yang pernah berinteraksi 3.123 orang, diantaranya 1.609 orang dalam pemantauan, secara keseluruhan akan diawasi hingga tanggal 23 Januari 2025.
Rumah sakit tingkat dasar melaporkan ada beberapa warga yang ingin mendapat vaksin campak (MMR), dan mengkhawatirkan persediaan tidak mencukup, berharap pemerintah menyediakan vaksin gratis.
Deputi Direktur Badan Pengawas Obat dan Makanan MOHW, Wang Der-yuan (王德原) kemarin (8/1) saat mendapat wawancara telepon menyampaikan, saat ini vaksin MMR disupply oleh 3 perusahaan, total persediaan berkisar 27.000 dosis, setelah melalui pemeriksaan, Badan Pengawas Obat dan Makanan belum mendapat laporan rumah sakit terkait kekurangan obat dan lainnya.
CDC menegaskan kepada media, saat ini penerima vaksin MMR, vaksin gratis disediakan untuk bayi dan anak berusia genap 12 bulan dan genap 5 tahun, untuk mendapatkan 2 dosis vaksin.
Untuk vaksin berbayar, penerima vaksin adalah sebagai berikut tenaga medis dengan tahun kelahiran setelah tahun 1981 (termasuk), selama 5 tahun tidak memiliki surat keterangan positif anti campak, dan menerima vaksin MMR sebelumnya selang lebih dari 15 tahun. Untuk masyarakat umum, yang yang lahir setelah tahun 1981 (termasuk), apabila memiliki keperluan untuk berkunjung ke kawasan endemis seperti Vietnam, India, Kamboja atau mendapat saran dari dokter perlu menerima vaksin, sedangkan warga Taiwan yang sering berkunjung ke Jepang dan Korea , menurut CDC keduanya tidak termasuk kawasan endemis campak.