(Taiwan, ROC) -- Penyebaran M Pox (virus cacar monyet) terus merebak secara global, sejak kasus pertama M Pox ditemukan di Benua Afrika dengan varian 1b, selanjutnya terus mengalami mutasi dan terus menyebar ke berbagai negara. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan, hari ini (19/2) menyampaikan bahwa Thailand pada awal tahun ini melaporkan terdeteksi 3 kasus M Pox, negara di Asia Tenggara yang akan merayakan Festival Songkran pada pertengahan April mendatang, untuk itu mengimbau warga yang berencana ke kawasan terkait untuk menyuntikan vaksin M Pox setidaknya 6 minggu sebelum keberangkatan, vaksinasi pertama dan kedua M Pox beru dapat memberikan perlindungan terhadap virus ini.
CDC pada hari ini (19/2) mengemukakan, Thailand melaporkan 3 kasus M Pox dengan varian 1b pada Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) pada Januari tahun ini, pasien yang terjangkit adalah perempuan dengan kisaran usia 30 – 40 tahun, 3 kasus ini terdeteksi karena timbul gejala pada dalam perjalanan pulang dari Arab ke Thailand, dari pelacakan menunjukkan kalau pasien-pasien terjangkit sempat memiliki kontak dekat atau kontak seksual dengan kasus terkonfirmasi atau terduga, hal ini juga memperlihatkan kemungkinan penyebaran virus M Pox varian pertama di Arab. Sekarang ini pihak pemerintah Thailand tengah melacak dan mendata mereka yang memiliki hubungan dengan pasien terkait untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
CDC menyampaikan bahwa negara-negara di Asia Tenggara akan mengelar kegiatan Festival Songkran pada pertengahan April mendatang, diperkirakan akan menarik wisatawan mancanegara untuk mengikuti festival ini, mengingat saat ini virus cacar monyet (M Pox) saat ini tengah menyebar di dunia, dengan vaksinasi M Pox pertama dan kedua dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi virus ini. Untuk penyuntikan vaksin M Pox pertama dan kedua harus berjeda sekitar 4 minggu, selain itu, vaksin yang disuntikan dalam memberikan kekebalan tubuh memerlukan waktu sekitar 14 hari, oleh sebab itu setidaknya 6 minggu lebih awal menyuntikan vaksin sebelum keberangkatan agar dapat memberikan perlindungan diri.
CDC mengemukakan, Taiwan sendiri memasukkan M Pox sebagai penyakit menular tingkat kedua sejak 23 Juni 2022, hingga 17 Februari 2025 telah terakumulasi 454 kasus positif M Pox, yang terdiri dari 426 kasus penyebaran lokal, 28 kasus impor dari luar, dengan 3 kasus meninggal dari dari penularan lokal. Hingga sekarang ini masih belum terdeteksi adanya kasus dengan virus M Pox varian 1b, tetapi yang perlu diperhatikan yaitu adanya kasus impor yang kemudian menjadi kasus penyebaran lokal
Virus cacar monyet (M Pox) terus merebak secara global, untuk Januari 2025 saja telah bertambah 4.800 kasus baru, dengan kebanyakan penyebaran terjadi di Benua Afrika, Asia termasuk Tiongkok, Benua Australia dan Filipina serta lainnya. Sejak 2022 hingga 31 Januari 2025 total akumulasi kasus terjangkit sebanyak 125.512 kasus, yang kebanyakan berada di Benua Afrika, diikuti dengan benua Amerika. WHO sendiri telah memasukkan M Pox sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia atau disingkat KKMMD (bahasa Inggris: public health emergency of international concern, PHEIC).