(Taiwan, ROC) --- Sebuah tragedi memilukan mengguncang Distrik Dajia, Kota Taichung. Chen (陳姓), seorang wanita muda berusia 21 tahun, ditemukan tak bernyawa di kamar tidurnya Kamis kemarin (25/9), setelah dikurung selama lima hari oleh ibu kandungnya sendiri.
Penemuan mengerikan ini terjadi ketika sang ayah mencium bau busuk yang menyengat dari kamar putrinya, mengungkap kisah kelam di balik pintu tertutup sebuah keluarga.
Investigasi polisi mengungkap kronologi mencengangkan. Sejak 21 September 2025, Chen telah dikunci di kamarnya oleh sang ibu, yang bermarga Zhan (詹姓). Selama masa pengekangan, meski sempat menawarkan makanan dan minuman, Zhan memilih mengabaikan putrinya ketika tidak mendapat respons dari balik pintu. Lima hari berlalu dalam keheningan yang mematikan.
Di lingkungan sekitar, Zhan dikenal dengan julukan ibu harimau, yakni sosok otoriter dengan pola asuh ekstrem yang melarang putrinya keluar rumah. Chen sendiri digambarkan sebagai gadis bertubuh kurus yang terpaksa putus sekolah menengah atas, tidak bekerja, dan menghabiskan hari-harinya terkurung di rumah.
Pagi nahas 25 September 2025, aroma tak sedap yang semakin menyengat memaksa sang ayah untuk bertindak. Bersama istrinya, mereka mendobrak pintu kamar Chen. Pemandangan yang mereka temukan sungguh memilukan, Chen telah meninggal dengan kondisi tubuh menghitam dan mengelupas, pertanda kuat dehidrasi dan kelaparan berkepanjangan.
Drama berlanjut di kantor polisi. Keterangan berbelit-belit dari kedua orang tua memicu kecurigaan penyidik. Setelah interogasi intensif, Zhan akhirnya ditetapkan sebagai tersangka utama.
Meski autopsi awal pada Kamis sore tidak menemukan luka luar, penyebab pasti kematian masih menjadi misteri. Autopsi lanjutan dijadwalkan keesokan paginya untuk mengungkap kebenaran.
Pada Kamis malam, setelah pemeriksaan marathon, Zhan resmi dijerat dengan pasal pengekangan ilegal dan kelalaian yang mengakibatkan kematian. Ia langsung digiring ke Kantor Kejaksaan Distrik Taichung dan ditahan. Sementara itu, sang ayah dibebaskan setelah dinyatakan tidak terlibat langsung.
Kasus ini menyoroti sisi gelap pola asuh otoriter yang berujung tragedi. Bagaimana seorang ibu bisa membiarkan putrinya terkurung hingga ajal menjemput? Pertanyaan ini menghantui masyarakat Taichung, mengingatkan pentingnya keseimbangan dalam mendidik anak dan bahaya ekstremisme dalam pola asuh keluarga.