(Taiwan, ROC) --- Tren kenaikan harga properti yang tak kunjung surut di Taiwan mendorong para pembeli rumah untuk memperpanjang jangka waktu pembayaran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) guna meringankan beban angsuran bulanan. Fenomena ini tercermin dari data terbaru yang menunjukkan bahwa rata-rata tenor KPR nasional pada kuartal pertama tahun ini telah mencapai 319 bulan. Angka ini menandakan peningkatan 2 bulan dibandingkan kuartal sebelumnya, mengindikasikan bahwa rata-rata periode pinjaman terus bertambah.
Statistik terkini lebih lanjut mengungkapkan bahwa rata-rata tenor KPR di enam kota besar di Taiwan kini semuanya melampaui 26 tahun. Data ini secara jelas menggarisbawahi pergeseran signifikan di pasar properti, di mana skema KPR 30 tahun secara bertahap menggantikan KPR 20 tahun sebagai pilihan utama bagi para pembeli.
Menanggapi perkembangan ini, Zeng Jing-de (曾敬德), Manajer Proyek di Departemen Riset dan Pengembangan Properti Sinyi Realty, menjelaskan bahwa sebelum peluncuran program Pinjaman Perumahan Pemuda Baru (新青安) pada kuartal ketiga tahun 2023, rata-rata tenor KPR berada di kisaran 293 bulan.
Namun, pasca-implementasi program tersebut, tenor KPR secara konsisten telah melebihi 300 bulan selama tujuh kuartal berturut-turut.

Skema KPR 30 tahun secara bertahap menggantikan KPR 20 tahun sebagai pilihan utama bagi para pembeli. Foto: Sinyi Realty
Zeng Jing-de mengamati bahwa program Pinjaman Perumahan Pemuda Baru secara substansial telah mendorong peningkatan tenor KPR. Dengan rata-rata saat ini mencapai 319 bulan, hal ini mengukuhkan bahwa proporsi pengajuan KPR 30 tahun kini telah menjadi arus utama di pasar.
Meskipun KPR jangka panjang menawarkan keringanan beban cicilan bulanan di awal, Zeng Jing-de memberikan peringatan penting. Ia menekankan bahwa masyarakat harus mewaspadai lonjakan drastis beban bulanan setelah masa tenggang berakhir dan pembayaran pokok pinjaman dimulai.
Lebih lanjut, ia membandingkan kondisi saat ini dengan masa lalu, jika dahulu suku bunga KPR yang tinggi mendorong masyarakat untuk segera melunasi pinjaman, kini dengan suku bunga yang relatif rendah, banyak individu justru memilih untuk menyimpan atau menginvestasikan kelebihan dana mereka.
Zeng Jing-de juga menyoroti implikasi jangka panjang dari keputusan ini. Apabila seseorang mengambil KPR 30 tahun setelah usia 35 tahun, sangat mungkin bahwa pembayaran cicilan akan terus berlanjut hingga masa pensiun. Oleh karena itu, ia menyarankan agar setiap individu melakukan perencanaan keuangan pribadi yang matang, termasuk meninjau ulang pengeluaran bulanan serta mempersiapkan sumber dana yang memadai untuk kehidupan pasca-pensiun.