(Taiwan, ROC) – Penyiar radio Amerika Serikat (AS), Buck Sexton baru-baru ini berkunjung ke Taiwan dan mewawancarai Presiden Lai Ching-te (賴清德). Wawancaranya mencakup berbagai topik, mulai dari isu lintas-selat, hubungan Taiwan-AS, perdamaian antar selat, pembangunan industri, dan kebijakan kesejahteraan sosial. Presiden Lai diketahui menggunakan pendekatan yang lugas dan langsung ke inti permasalahan. Tujuannya adalah untuk mengartikulasikan posisi Taiwan secara jelas dan akurat menjawab pertanyaan dari kalangan kebijakan dan diplomatik AS, serta masyarakat umum. Tanggapannya yang ringkas dan jelas bertujuan untuk berkomunikasi langsung dengan masyarakat Amerika dan, sekaligus, untuk lebih memahami tindakan Taiwan saat ini.

Dalam kunjungan Buck Sexton, selain mewawancarai Presiden Lai Ching-te, ia juga berkunjung ke TSMC, barak militer Taiwan, dan mengamati latihan militer Taiwan. Ia juga mempublikasikan beberapa artikel di platform media sosial X, memuji keamanan publik Taiwan. Secara khusus, baru-baru ini Sexton men-tweet di X, dengan foto dirinya bersama dengan Presiden Lai Ching-te dan bendera Republik Tiongkok (Taiwan, menyatakan, bahwa dirinya bertemu dengan Presiden Lai. Keduanya mendiskusikan isu-isu ekonomi dan perdagangan, isu lintas selat dan hubungan Taiwan-AS, “menikmati wawancara yang luar biasa.”Wawancara ini ditayangkan pada 7 Oktober.

Sexton adalah tokoh MAGA (Make America Great Again) yang terkenal. Sexton diketahui memiliki hubungan dekat dengan anak-anak Presiden Trump dan telah mengunjungi Trump beberapa kali. Sebelumnya ia menjabat sebagai analis CIA spesialis di bidang kontraterorisme, Timur Tengah, dan Irak. Ia kemudian bertugas di divisi intelijen Departemen Kepolisian New York, dengan fokus pada kontraterorisme dan radikalisasi. Sexton kemudian terjun ke dunia media, menjabat sebagai editor keamanan nasional dan pembawa acara untuk media konservatif TheBlaze. Keahlian dan kejelasannya telah mengukuhkannya sebagai komentator keamanan nasional yang konservatif.

“The Clay Travis and Buck Sexton Show” yang dipandu oleh Sexton dan Travis dilaporkan menjadi satu dari program radio konservatif yang paling berpengaruh di AS beberapa tahun belakangan ini. Acara tersebut menghadirkan analisis mendalam tentang berita Amerika dan global, mencakup topik-topik seperti politik, ekonomi, keamanan nasional, dan perang budaya, serta dianggap sebagai penentu opini sayap kanan di Amerika Serikat. Wawancara eksklusif Presiden Lai dengan Sexton, yang datang dari Taiwan, membahas topik-topik seperti peran kunci Taiwan dalam pengembangan kecerdasan buatan global, eskalasi dan ketegangan unilateral dari Tiongkok, dan bagaimana hubungan Taiwan-AS dapat memperdalam kerja sama di masa depan. Ini merupakan kesempatan yang sangat penting bagi Presiden Taiwan untuk mengartikulasikan posisi Taiwan secara jelas kepada audiens konservatif di Amerika Serikat dan masyarakat Amerika secara keseluruhan. Melalui jawaban-jawabannya yang ringkas dan jelas, beliau berharap dapat berkomunikasi langsung dengan masyarakat Amerika dan membantu mereka lebih memahami tindakan Taiwan saat ini.

Berdasarkan laporan, wawancara ini dihadiri oleh Stephen J. Yates, peneliti senior di Heritage Foundation (The Asian Studies Center), pewawancara Buck Sexton, beserta kedua saudaranya, Mason Sexton Jr., dan Keats Sexton. Setelah wawancara, kedua belah pihak melakukan pertemuan tertutup selama 1 jam dan suasananya cukup hidup.