(Taiwan, ROC) -- Festival Batik dan Kebaya 2025 sukses digelar di National Taiwan Museum cabang Nanmen yang berlangsung pada tanggal 4-5 Oktober 2025. Acara yang memasuki tahun ke-9 ini mencatat sejarah baru dengan tingkat partisipasi tertinggi sepanjang pelaksanaanya, sekaligus menjadi ajang budaya terbesar diaspora Indonesia di Taiwan.
Hari pertama, festival diwarnai dengan serangkaian kegiatan edukatif yang berhasil menarik minat 57 peserta, melampaui kapasitas normal dan melibatkan masyarakat internasional. Workshop angklung dan membatik dengan teknik pencelupan (tie-dye) pada syal yang dipandu instruktur berpengalaman, Pak Syaian, menjadi daya tarik utama. Sesi pengenalan kebaya oleh Ibu Kartika Dewi juga mendapat sambutan hangat dari peserta. "Antusiasme peserta tahun ini benar-benar di luar perkiraan. Ini menunjukkan minat yang besar terhadap budaya Indonesia," ujar Kylie Victoria, Wakil Ketua Panitia Festival Batik dan Kebaya 2025.
Hari kedua yakni puncak acara dengan pagelaran Fashion Show Batik dan Kebaya yang diikuti 37 peserta, mengundang 6 juri penilai kompetisi peragaan busana. Selain itu, masih ada pertunjukan seni yang ditampilkan oleh Anastasia Melati, Ari Whena, Uthers Dance, Seno Widodo dan juga dimeriahkan oleh Paduan Suara "TianMU Choir". Di luar ruangan, juga tersedia berbagai stan yang menyajikan kuliner khas Indonesia, produk UMKM mulai dari busana tradisional hingga pernak-pernik khas Indonesia dan stan DIY kerajinan batik topeng yang sangat menarik perhatian orang tua dan anak-anak.
Tahun ini menjadi momen bersejarah dengan diraihnya dukungan langsung dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia untuk pertama kalinya. "Tahun ini cukup berbeda. Kementerian menjadikan Festival Batik di Taiwan sebagai program unggulan promosi budaya Indonesia di luar negeri. Ini bentuk kepercayaan sekaligus kebanggaan bagi diaspora Indonesia di Taiwan," tegas Tatag Yufitra Rus selaku Ketua IDN Taiwan.
Kepala KDEI Taipei, Bapak Arif Sulistyo yang turut menghadiri acara ini, Beliau menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya dan berharap pagelaran festival batik akan semakin meriah di masa mendatang.
Menjelang perayaan satu dekade pada 2026, Ibu Kartika Dewi dari IDN Taiwan menyampaikan bahwa dirinya sangat optimis untuk terus mempromosikan batik dan kebaya ke kancah internasional. Kami akan tetap bersemangat untuk memperkenalkan batik dan kebaya kepada dunia.