(Taiwan, ROC) —- Fenomena penipuan daring terus merajalela seiring dengan pesatnya perkembangan internet, menimbulkan kerugian finansial yang signifikan bagi masyarakat. Data terbaru dari dashboard anti-penipuan 165 Ditjen Kepolisian Nasional Kementerian Dalam Negeri mengungkapkan bahwa pada sepanjang bulan September 2025, ada total 14.109 kasus penipuan telah dilaporkan, dengan total kerugian mencapai angka fantastis NT$6,7 miliar.
Ironisnya, meskipun aparat penegak hukum gencar memerangi sindikat penipuan, tetapi modus kejahatan siber ini tetap menjadi ancaman serius, dengan penipuan belanja online mendominasi laporan kasus, dan seorang warga dilaporkan kehilangan NT$400 ribu hanya karena satu klik pada tautan mencurigakan.
Analisis lebih lanjut dari data tersebut menunjukkan adanya sedikit penurunan jumlah kasus dan kerugian dibandingkan bulan sebelumnya. Pada September, jumlah kasus penipuan tercatat 14.109, berkurang 1.187 kasus atau sekitar 7,8% dari Agustus.
Sementara itu, total kerugian finansial sebesar NT$6,7 miliar juga menunjukkan penurunan sebesar NT$630,871 juta atau sekitar 8,6% dari bulan sebelumnya. Meski demikian, angka-angka ini masih sangat mengkhawatirkan.
Penipuan belanja daring menjadi jenis kejahatan siber paling sering dilaporkan, mencapai 3.625 kasus, diikuti oleh penipuan investasi palsu dengan 1.769 kasus. Dari sisi kerugian finansial, penipuan investasi palsu menduduki peringkat teratas dengan total NT$2,6 miliar, disusul oleh penipuan pertemanan palsu yang berujung pada investasi fiktif, merugikan korban hingga NT$1,4 miliar.
Guna membentengi masyarakat dari jerat penipuan, Ditjen Kepolisian Nasional Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan imbauan penting. Masyarakat diimbau untuk selalu berinvestasi melalui saluran resmi dan legal, serta tidak mudah percaya pada bujukan orang asing di internet.
Selain itu, sangat penting untuk tidak mengklik tautan atau mengunduh aplikasi yang berasal dari sumber tidak dikenal. Waspada juga terhadap individu yang menawarkan pinjaman untuk investasi, skema semacam itu hampir selalu merupakan penipuan. Terakhir, jika timbul keraguan atau kecurigaan terkait aktivitas penipuan, jangan ragu untuk segera menghubungi layanan 165 untuk mendapatkan verifikasi dan bantuan.