Skip to the main content block
::: Home| Panduan Website| Podcasts|
|
Language
Berita Terpopuler
繁體中文 简体中文 English Français Deutsch Indonesian 日本語 한국어 Русский Español ภาษาไทย Tiếng Việt Tagalog Bahasa Melayu Українська Panduan website

Wawancara Rti dengan Menlu Lin Chia-lung: Kunjungan ke Eropa Promosikan Diplomasi Budaya dan Wadah Pemikir

08/10/2025 22:15
Penulis & Editor: Farini Anwar
Menlu Lin Chia-lung dalam wawancara khusus acara berbahasa Mandarin "Selamat Pagi Taiwan".
Menlu Lin Chia-lung dalam wawancara khusus acara berbahasa Mandarin "Selamat Pagi Taiwan".

Di tengah sulitnya mendapat ruang di dunia internasional, Menteri Luar Negeri Lin Chia-lung melalui “diplomasi gabungan” mencari terobosan, mempromosikan “diplomatik budaya” selama kunjungan ke Eropa beberapa hari lalu, telah memperlihatkan kekuatan yang sangat besar. Dalam wawancara khusus dalam acara berbahasa Mandarin “Selamat Pagi Taiwan” Radio Taiwan Internasional (Rti)  Menlu Lin Chia-lung menyampaikan, meskipun Taiwan tidak dapat dengan bebas berpartisipasi dalam kancah internasional, tetapi dapat menggunakan “diplomasi budaya” dan cara lainnya untuk mengarah ke dunia, untuk itu walaupun Taiwan sepertinya tidak ada tempat untuk dikunjungi, tetapi sebenarnya Taiwan ada di mana-mana.

Menteri Luar Negeri Lin Chia-lung melakukan 2 kali kunjungan ke Eropa pada September lalu, pertama mengunjungi Republik Ceko, Itali, Austria dan negara Eropa lainnya. Dalam wawancara bersama Rti, Lin Chia-lung mendefinisikan kunjungan ini sebagai “diplomasi budaya”. Perjalanan kedua ke Eropa adalah ke Polandia untuk menghadiri “Warsaw Security Forum”, untuk kunjungan ini Lin Chia-lung menyebutkan sebagai “diplomasi wadah pemikir”.

Lin Chia-lung menyampaikan, dalam tugas diplomasi, selain isu nilai keamanan, ekonomi perdagangan dan lainnya, tugas diplomasi juga menekankan pada saling mengenal dan saling mengapresiasi “budaya”, yang sangat cocok dipromosikan di Eropa agar masyarakat Eropa dan semakin banyak orang selain mengenal Taiwan sebagai “pulau teknologi” juga dapat lebih mengenal Taiwan dengan keragaman budayanya.

 

Lin Chia-lung mengatakan, “Karena Taiwan tersingkirkan, tidak dapat dengan bebas turut berpartisipasi dalam dunia ini, tetapi kami sebenarnya menggunakan berbagai ragam cara untuk dapat keluar, saat orang lain melihat kita, semua pasti akan sangat menyukai kita. Kita memperlihatkan kekutan Taiwan dari sisi ini, sebenarnya ini adalah sebuah kekuatan penting dalam diplomasi yang dapat menggerakkan hati orang.”

Mengenai “diplomasi wadah pemikir”, Menlu Lin Chia-lung menyampaikan, dalam kunjungan ke Polandia untuk mengikuti “Warsaw Security Forum” pada September kemarin, tidak saja menonjolkan nilai-nilai pluralistik Taiwan dengan negara-negara mitra yang memiliki kesepahaman serupa, juga membuktikan “diplomasi wadah pemikir” memiliki ruang untuk dapat terus dikembangkan.

Melalui pengalaman kunjungan ke Polandia kali ini, Lin Chia-lung menyampaikan, “diplomasi wadah pemikir juga adalah ruang”, karena Partai Komunis Tiongkok meminta tiap-tiap negara untuk melarang menteri luar negeri Taiwan untuk masuk ke negaranya, tetapi pemerintah Polandia yakin, wadah pemikir seperti itu merupakan kegiatan terbuka dan memiliki sejarah panjang, untuk itu menyambut semua lapisan masyarakat untuk menyampaikan sudut pandang yang beragam.

Lin Chia-lung mengatakan, “Seperti Polandia yang mengatakan, Warsaw Security Forum ini telah berlangsung lama, ini adalah kegiatan wadah pemikir, menteri luar negeri dan menteri pertahanan keamanan dari berbagai negara di dunia datang ke sini sudah sangat wajar, dan walaupun Anda sekalian memiliki pendapat yang berbeda, juga dapat turut hadir dan berbicara dalam forum ini.”

為提供您更好的網站服務,本網站使用cookies。

若您繼續瀏覽網頁即表示您同意我們的cookies政策,進一步了解隱私權政策。 

我了解