Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan, Pemimpin Tiongkok Xi Jin-ping (習近平) telah meyakinkannya bahwa Tiongkok tidak akan mengambil tindakan terhadap Taiwan selama masa jabatannya.
Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Taiwan, Cho Jung-tai (卓榮泰) hari ini (4/11) menegaskan, perdamaian harus ditopang oleh kekuatan. Ia menyerukan agar pemerintah dan rakyat bersatu untuk memperkuat Taiwan, sehingga tidak ada orang atau negara mana pun yang berhak dan mampu untuk menyerang Taiwan.
Dalam wawancara itu, ketika Trump membahas pertemuannya dengan Xi Jin-ping pada 30 Oktober, ia menyebutkan bahwa Pimpinan Tiongkok Xi Jin-ping telah berjanji padanya, kalau Beijing tidak akan mengambil tindakan untuk mewujudkan penyatuan dengan Taiwan selama masa jabatannya. Trump juga menegaskan bahwa “Xi Jin-ping sangat memahami konsekuensinya.” Namun, Trump tidak memberikan jawaban langsung ketika ditanya apakah ia akan memerintahkan militer AS untuk membantu Taiwan jika Tiongkok menyerang dengan kekuatan militer.
Sebelum menghadiri sidang interpelasi di Yuan Eksekutif pada 4 November, PM Cho Jung-tai kembali menegaskan bahwa Republik Tiongkok (Taiwan) adalah negara berdaulat dan merdeka. Cho Jung-tai menyampaikan, “Perdamaian adalah nilai universal bagi seluruh umat manusia. Tidak ada siapa pun atau negara mana pun yang berhak menyerang Taiwan. Pemerintah harus bersatu dengan rakyat. Kita harus berusaha keras bersama-sama untuk memperkuat Taiwan dan diri sendiri, agar tidak ada siapa pun atau negara mana pun yang memiliki hak atau kemampuan untuk menyerang Taiwan.”