(Taiwan, ROC) Setelah lockdown pencegahan pandemi COVID-19 dicabut, tidak lagi mewajibkan warga memakai masker, tahun lalu wabah virus di tengah kehidupan masyarakat mulai terlihat jelas, salah satu diantaranya adalah Respiratory Syndrome Virus (RSV) sepanjang tahun. Juru Bicara Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Lo Yi-chun (羅一鈞) kemarin (10/1) mengatakan, produsen vaksin RSV mengajukan izin edar obat, optimis tahun ini akan beredar sebagai vaksin berbayar.
Vaksinasi menjadi salah satu cara efektif untuk mencegah penyakit menular, Wakil Direktur CDC Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Lo Yi-chun kemarin (10/1) saat menghadiri konferensi promosi vaksinasi ke-8 dan aliansi perusahaan farmasi dan vaksin ke-10, ia menyampaikan belakangan ini didapati semakin banyak warga yang bersedia menerima vaksin berbayar, agar kesehatan diri dan keluarganya terlindungi.
Lo Yi-jun mengatakan, tahun lalu Taiwan menambahkan 2 vaksin enterovirus yang diproduksi di dalam negeri, vaksin RSV masih dalam proses pengajuan izin edar obat, diprakirakan tahun ini akan beredar sebagai vaksin berbayar. Jenis vaksin semakin banyak dengan cakupan perlindungan semakin meluas, saat bersamaan alternatif pilihan dari warga semakin banyak dan tidak perlu kuatir dengan biaya vaksin, CDC juga melakukan evaluasi biaya yang efektif, mengupayakan agar vaksinasi dibiayai dengan dana publik, dan beberapa vaksin sedang menunggu untuk pengajuan dana publik diantaranya rotavirus vaksin, booster vaksin cacar air, vaksin enterovirus.
Wakil Direktur Badan Pengawas Obat dan Makanan MOHW mengatakan, saat ini ada 2 pengajuan vaksin RSV, keduanya masih ditinjau. Berkaitan dengan prosedur vaksin RSV masih ditinjau untuk diloloskan, setelah izin edar obat diloloskan, putusan diambil sendiri oleh produsen obat.
Wakil Direktur CDC Lo Yi-chun mengatakan “sains, efektif dan aman” 3 elemen yang ditekankan dalam vaksinasi, juga menjadi hal yang ingin diketahui oleh masyarakat, bahkan dalam beberapa tahun ini munculnya komunitas internet, saat ini perlu mempertimbangkan faktor sosial dan psikologis, dikarenakan mendapat pengaruh dari komunitas sosial, banyak suara yang protes dengan vaksinasi, warga ada kemungkinan meragukan vaksin, tanpa disadari memengaruhi kesehatan sendiri.