Skip to the main content block
::: Home| Panduan Website| Podcasts|
|
Language

Formosa Dream Chasers - Programs - RTI Radio Taiwan International-logo

Acara
| Ikhtisar
Kategori
Penyiar Pedoman Acara
Berita Terpopuler
繁體中文 简体中文 English Français Deutsch Indonesian 日本語 한국어 Русский Español ภาษาไทย Tiếng Việt Tagalog Bahasa Melayu Українська Panduan website

Jiwa Muda 28072025 - Mengapa Ada Orang Malas Berdebat?

Ilustrasi berdebat (foto: Tampang.com)
Ilustrasi berdebat (foto: Tampang.com)
Lentera atau lampion langit di Pingxi (foto: Dannistravel)
Lentera atau lampion langit di Pingxi (foto: Dannistravel)
THSR (foto: Ditjen Pariwisata Taiwan)
THSR (foto: Ditjen Pariwisata Taiwan)

Lentera Langit Jatuh dan Hampir Mengenai Mobil, Banyak Pengguna Jalan Khawatir

Lentera langit Pingxi merupakan salah satu budaya yang paling terkenal di dunia dan menarik banyak turis, tapi ternyata juga menimbulkan kekhawatiran terkait keselamatan berlalu lintas. Baru-baru ini, seorang pengemudi menjadi saksi bahwa ada lampion udara yang hampir menabrak kendaraan. Video yang tersebar kemudian memicu diskusi hangat di kalangan warganet.

Meskipun lampion udara mendatangkan pendapatan pariwisata yang cukup besar bagi daerah setempat, masyarakat khawatir lampion tersebut dapat menyebabkan kendaraan tergelincir dan menghalangi pandangan. Dalam hal ini, opini lokal terpolarisasi; beberapa orang menyerukan pelarangan, sementara yang lain percaya bahwa budaya tersebut harus dilestarikan sambil meningkatkan kewaspadaan pengguna jalan. Bagaimana menyeimbangkan antara pelestarian budaya dan pertimbangan keselamatan telah menjadi isu penting yang dihadapi Pingxi.

Pada tanggal 15 Juli lalu, seorang pengemudi sedang berkendara di Seksi 2 Jalan Jing'an di Kota Pingxi ketika ia melihat sebuah lampion terbang perlahan jatuh. Lampion itu hampir mengenai sebuah kendaraan dan kemudian melayang ke tengah lajur yang berlawanan, yang mana hal ini mengkhawatirkan.

Pengemudi segera menghentikan mobilnya karena takut menabrak lampion terbang tersebut dan membagikan videonya secara daring, mempertanyakan apakah lampion terbang seharusnya dilarang. Terdapat rambu-rambu di pinggir jalan dekat lokasi kejadian untuk mewaspadai lampion terbang, dan sisa-sisa lampion terbang yang terbakar juga dapat dilihat di jalan.

Pingxi terkenal dengan budaya lampion terbangnya. Sekitar 400.000 lampion terbang diluncurkan ke angkasa setiap tahunnya. Meskipun mendatangkan pendapatan pariwisata yang cukup besar, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan jalan raya, termasuk kemungkinan menyebabkan kendaraan tergelincir dan menghalangi pandangan. Sebagai tanggapan, opini publik terpolarisasi. Seseorang berpendapat bahwa insiden seperti itu jarang terjadi, "Mungkin mobil itu kebetulan lewat dan menabrak lampion terbang. Kami warga setempat jarang menemukannya." Yang lain mempertimbangkannya dari perspektif ekonomi, "Jika kita tidak bisa memanfaatkan pendapatan pariwisata ini, mereka mungkin juga akan menolaknya, jadi mereka mungkin akan lebih berhati-hati di jalan."

Meskipun lampion udara Pingxi terkenal secara internasional dan mendatangkan pendapatan pariwisata yang signifikan bagi daerah setempat, potensi masalah keselamatan tidak dapat diabaikan. Keseimbangan antara pelestarian budaya dan pertimbangan keselamatan telah menjadi isu penting yang dihadapi daerah setempat. Saat ini, pengguna jalan masih perlu waspada terhadap masalah lalu lintas yang mungkin ditimbulkan oleh lampion udara dan lebih berhati-hati di jalan.

 

Lentera atau lampion langit di Pingxi (foto: Dannistravel)

Kursi THSR Diambil Penumpang Lain, Warganet Kesal

Banyak orang yang membeli kursi khusus di transportasi umum, tapi kemudian mengalami situasi dimana kursi mereka ternyata telah diambil orang lain. Biasanya permasalahan akan selesai karena pemilik hak memberikan bukti secara nyata.

Namun, beberapa waktu lalu seorang warganet menyaksikan seorang pelajar mendapati bahwa kursinya telah diambil oleh orang lain di gerbong pemesanan khusus kereta cepat (THSR). Tak disangka, setelah memberi tahu pihak yang menempati kursi tersebut, pelajar tersebut diminta untuk memeriksa kursi lain yang kosong.

Kejadian ini dibagikan oleh seorang warganet Taiwan di Threads, dimana ia melihat seorang pelajar di gerbong dengan pemesanan khusus dari THSR mendapati bahwa kursinya telah diambil oleh orang lain. Pelajar tersebut berkata, “halo, maaf ini adalah kursi saya.” Orang yang menempati kursinya, seorang perempuan berusia antara 30-40 tahun, langsung menjawab, “kamu coba lihat, apakah di gerbong yang bebas kursi ada kursi kosong.” Pelajar tersebut ketika mendengarnya sempat terkejut, tapi kemudian pergi tanpa berkata apa-apa lagi.

Setelah postingan tersebut tersebar, banyak warganet yang geram dan mengkritik. "Kenapa dia tidak mencari tempat duduk kosong, malah meminta pelajar itu untuk mencari kursi yang kososng? Ini sama saja merampas tempat duduk tuan rumah, pengemis mengusir kepala wihara", "bagi saya kalimat ini ajakan untuk berkelahi, saya pasti akan mengusirnya". Ada pula yang mengutarakan, "jelas mereka menindas gadis-gadis muda", "kalau tempat duduknya telah dipesan, saya akan merebutnya kembali, siapa pun dia", "Anak muda terlalu sopan, membiarkan orang seperti ini merajalela".

Banyak orang juga mengalami hal serupa, "pacar saya pernah mengatakan hal yang sama kepadanya, dan dia berkata, 'oh, kalau begitu kamu bisa cari tempat duduk lain.' Dia pikir pacar saya sendirian. Saya berdiri di depannya dan bertanya apakah dia mau mengalah. Raut wajahnya langsung berubah dari arogan menjadi vulgar, dan dia langsung meninggalkan tempat duduknya dan berdiri di lorong." "Saya pernah mengalami hal ini bertahun-tahun yang lalu, dan pihak lain juga mengeluarkan tiket untuk diperiksa. Dia sangat kesal dan memarahi saya karena mengganggunya. Ternyata tiketnya untuk hari berikutnya dan dia salah memesan hari."

Jika Anda mengalami situasi di mana kursi Anda telah ditempati orang lain di THSR, selain meminta bantuan dari petugas, Anda juga dapat menggunakan layanan pelanggan daring untuk segera melaporkan situasi tersebut (dapat juga melalui ponsel). Layanan pelanggan melalui SMS tersedia pukul 06.00-24.00 setiap hari, atau Anda dapat menghubungi hotline layanan pelanggan "02-4066-3000" untuk mendapatkan bantuan. Saat melaporkan, pastikan untuk menginformasikan nomor kereta, gerbong, dan situasi terkini.

THSR (foto: Ditjen Pariwisata Taiwan)

Topik Utama: Mengapa Ada Orang Malas Berdebat?

Mengapa banyak orang di masa kini yang sering kali merasa malas berdebat? Beberapa orang menyampaikan, bahwa berdebat hanya buang-buang waktu dan energi. Ada pula yang menyampaikan, bahwa berdebat tidak dapat mengubah suatu pandangan atau perspektif orang lain yang diajak berdebat. 

Padahal, berdebat sebenarnya tidak hanya berujung pada hal yang buruk atau melelahkan, tapi juga dapat menjadi sebuah interaksi sosial yang menyehatkan mental, sebab dapat menambah pengetahuan baru, jika kegiatan debat dilakukan dengan cara yang baik dan tangan terbuka.

Nyatanya, generasi muda saat ini memang tidak suka untuk berdebat, tapi mungkin bukan karena alasan-alasan tersebut. Ada studi yang menyampaikan, bahwa generasi muda kini tidak memiliki keterampilan berdebat karena faktor-faktor tertentu.

Lalu apa saja yang menjadi penentu generasi muda saat ini malas berdebat? Yuk dengarkan langsung di acara ini!

為提供您更好的網站服務,本網站使用cookies。

若您繼續瀏覽網頁即表示您同意我們的cookies政策,進一步了解隱私權政策。 

我了解