美食無國界 Jelajah Kuliner
千年歷史美食 Makanan 1000 Tahun Silam
Beberapa waktu lalu saya membaca berita ada 5 makanan Indonesia yang diperkirakan telah ada lebih dari 1000 tahun. Hal ini menarik perhatian saya, dan mencari tahu juga apakah makanan Taiwan juga ada yang demikian. Ternyata memang tidak sedikit, hanya saja sebagian besar adalah masakan di Tiongkok dan tampaknya belum mendapatkan catatan tertulis adanya kuliner Taiwan dalam buku sejarah kuno. Mungkin karena penduduk asli Taiwan sejak zaman dulu bertradisi lisan. Jadi sulit menemukan prasasti sejarah.
Nah… apa 5 makanan Indonesia yang telah berusia lebih dari 1000 tahun?
Urap, lalapan, dodol, rawon, dawet
Selain kelima makanan di atas, ada juga makanan lain yang diperkirakan sudah ada sejak ribuan tahun lalu seperti Nasi Jemblung, Dendeng, dan tape ketan.
Nah, buku ini mengajak kita berjalan jauh ke masa sebelum orang-orang Han datang ke Taiwan. Kita akan menelusuri bagaimana bahan makanan dan hasil bumi sampai ke pulau ini, lalu dikenal oleh dunia. Dari masa pendudukan Belanda, pemerintahan Ming dan Qing, kolonial Jepang, sampai era Republik—semua meninggalkan jejak pada rasa Taiwan.
Dan, siap-siap… karena beberapa masakan Taiwan yang kamu pikir kamu kenal, ternyata ceritanya nggak sesederhana yang dibayangkan.
Contohnya: mangga. Tahukah kamu, orang Taiwan menanam mangga sudah sejak tahun 1562, di masa Dinasti Ming, tepatnya era Kaisar Jiajing. Buah ini dibawa oleh orang Belanda, ditanam, dan akhirnya berakar di pulau ini selama lebih dari 400 tahun.
Jadi, setiap kali kamu makan potongan mangga manis di Taiwan, ingatlah… kamu sedang mencicipi sejarah panjang yang bermula di abad ke-16.
Catatan tertua tentang mangga di Taiwan muncul pada 19 Februari 1625. Saat itu, Maarten Sonck—gubernur pertama Taiwan dari VOC, menulis surat ke kantor pusat di Batavia. Isinya lumayan unik:
“Tolong kirim beberapa ekor kuda lengkap dengan pelana dan tali kekang. Kuda di sini sangat mengesankan bagi penduduk, dan bisa dipakai untuk mengendalikan mereka kalau perlu. Oh ya, kirim juga bibit buah-buahan: anggur, mangga, leci, durian…”