(Taiwan, ROC) --- Untuk mendapatkan data penting Taifun Ragasa, otoritas Ditjen Klimatologi Sentral (CWA) bekerja sama dengan Universitas Nasional Taiwan dan AIDC.
Sebuah jet diberangkatkan dari bandara, terbang hingga ketinggian 13.000 meter untuk melakukan observasi taifun dropsonde. Prosesnya memakan waktu sekitar 4 jam, berhasil memperoleh data penting taifun yang paling akurat, dan pada saat yang sama, merilis gambar-gambar observasi dari jarak sangat dekat.
Di dalam pesawat, alat observasi disiapkan. Melihat ke luar jendela, lapisan awan tebal adalah Taifun Ragasa. CWA melakukan observasi dropsonde, lepas landas dari Bandara Taichung, menyusuri bagian barat, melewati Selat Bashi, mengelilingi Taifun Ragasa, dan menjatuhkan 14 dropsonde untuk mengamati data yang akurat.
Karena Taifun Ragasa akan melewati Selat Bashi, tetapi stasiun observasi di laut jarang, ditambah lagi model numerik masih memiliki ketidakpastian terhadap struktur sirkulasi, maka dengan menggunakan dropsonde dari pesawat, data kunci taifun di laut dapat diperoleh, yang kemudian dapat mendukung prakiraan dan penerbitan peringatan taifun.
Pakar klimatologi, Chia Hsin-hsing (賈新興), mengatakan, "Lokasi utama pembentukan taifun, dan proses perkembangannya, sebenarnya sebagian besar berada di permukaan laut yang luas. Dengan menjatuhkan instrumen observasi, ia dapat mengamati seluruh struktur vertikal taifun di laut."
Observasi Taifun dengan Dropsonde Pesawat setiap kali dilaksanakan memakan waktu sekitar 4 hingga 6 jam. Pesawat akan dinaiki, naik hingga ketinggian sekitar 13.000 meter, ke sekitar taifun, dalam jangkauan badai tingkat 7, dan area penting jalur taifun, untuk menjatuhkan probe dropsonde, mengumpulkan data lingkungan atmosfer yang penting.
Pada perangkat observasi terdapat penerima GPS, yang menerima sinyal setiap 0,5 detik untuk menghitung kecepatan dan arah angin, serta sensor tekanan udara, dan sensor suhu kelembaban, yang mampu menganalisis radius badai taifun, struktur pita hujan, dan perkiraan jalur.
Data ini akan dikirimkan secara real-time ke CWA dan pusat klimatologi utama di berbagai negara, meningkatkan akurasi prakiraan jalur dan struktur.
Pakar klimatologi, Chia Hsin-hsing, mengatakan, "Tidak harus cukup besar atau cukup kuat, artinya ia harus memiliki beberapa karakteristik yang lebih istimewa. Kondisi struktur Taifun Ragasa sendiri, serta proses penguatan cepat dalam waktu singkat, sebenarnya tergolong cukup langka."
Faktanya, sejak tahun 2003, CWA telah menyelesaikan 89 kali observasi, menambah akurasi dalam prediksi taifun.