(Taiwan, ROC) --- Kawasan Guangfu di Hualien mengalami kerusakan parah. Pada Selasa pagi (30/9), masih banyak Pahlawan Sekop yang tiba di Stasiun Guangfu untuk membantu membersihkan lumpur dan melakukan penanggulangan bencana. Banyak warga sengaja mengambil cuti untuk datang membantu.
Melihat pengorbanan para relawan, pemilik rumah di area bencana sangat terharu, bahkan mengeluarkan uang dari kantong sendiri untuk mentraktir minuman para relawan. Namun, para relawan tidak hanya menolak menerimanya, bahkan bercanda bahwa jika mereka menerima uang, mereka akan mengembalikan lumpurnya.
Pada pagi hari pertama setelah libur panjang, warga di Stasiun Guangfu terlihat lebih sedikit dibandingkan beberapa hari sebelumnya. Namun, peron tiba-tiba dipadati banyak orang, tanpa memandang jenis kelamin atau usia. Beberapa orang mengenakan topi untuk melindungi diri dari matahari, yang lain sudah memakai sepatu bot, dan ada pula yang membawa perlengkapan logistik serta sekop. Mereka datang dari berbagai penjuru Taiwan, dengan satu tujuan dan misi, yakni membantu penanggulangan bencana di Guangfu.
Para relawan berangkat untuk membantu dengan mengenakan topi, membawa peralatan dan sekop. Meskipun libur panjang telah berakhir, rumah-rumah yang penuh lumpur masih ada. Khawatir akan kekurangan tenaga relawan pada hari kerja, banyak pahlawan ini memutuskan untuk mengambil cuti dan datang membantu
"Ada yang bergantian shift, ada juga yang mengambil cuti. Saya pikir karena banyak orang bergabung, saya juga ingin menyumbangkan sedikit tenaga untuk tempat ini. Saya berdiskusi dengan manajer toko saya, kami membagi tugas. Saya datang pada hari kerja. Saya adalah pemilik waralaba, saya sendiri adalah bosnya. Hari ini saya berdiskusi dengan karyawan dan kami memutuskan harus datang, karena kebetulan ada waktu. Saya juga berpikir setelah libur panjang berakhir, semua orang akan kembali bekerja, jadi saya merasa tenaga di sini akan berkurang, oleh karena itu saya datang untuk mengisi kekosongan," ujar salah satu warga.
Ada juga relawan lain yang meluangkan waktu dan tenaga, hanya ingin menyumbangkan seluruh hati dan pikiran mereka untuk area bencana.
Ternyata mereka adalah bengkel mobil dari Kota Hualien. Pemiliknya membawa rekan-rekannya untuk membantu korban bencana membersihkan rumah mereka.
Namun, ketika pihak yang dibantu ingin memberikan uang sebagai tanda terima kasih, mereka menolak menerimanya, menyatakan bahwa uang tersebut sebaiknya disimpan untuk membantu orang lain yang lebih membutuhkan.
"Hualien, semangat! Guangfu, semangat!"
Seruan semangat bergema di seluruh peron Stasiun Guangfu. Seluruh Taiwan bersatu padu, mengerahkan segenap hati dan tenaga, memulihkan area bencana dengan cinta.
"Ada banyak orang yang penuh kasih," tutur salah satu warga.