(Taiwan, ROC) --- Warga di Tainan baru-baru ini menemukan sekitar 11,5 hektar panel surya telah dipasang di Waduk Wushantou. Saat panel dibersihkan beberapa waktu lalu, warga khawatir ekosistem akan rusak dan kualitas air tercemar. Kantor Pengelola Chiayi Tainan dari Water Resources Agency (WRA) menanggapi bahwa luas panel surya hanya 1,12% dari total luas waduk. 

Mereka juga rutin melakukan pengujian kualitas air setiap tahun. WRA memperkirakan proyek fasilitas pembangkit listrik tenaga surya terapung ini dapat menghasilkan 17 juta kilowatt-jam listrik setiap tahun.

Pemasangan panel surya di waduk bukan hanya terjadi di Taiwan, para ahli menyatakan bahwa negara-negara maju seperti Belanda dan Singapura juga memiliki pengalaman serupa.

Di permukaan air yang berkilauan, terlihat panel-panel surya yang tersusun rapi. Dari sudut pandang lain, ada beberapa area tempat panel surya dipasang, di samping hutan lebat. Pemandangan ini terletak di Waduk Wushantou, Tainan.

Peneliti dari Asosiasi Pengembangan Riset Universitas Komunitas Kota Tainan, Huang Rui-guang (晃瑞光), mengatakan, "Apa penanganan darurat kita saat terjadi bencana alam? Bisakah kita melindunginya? Waduk pada dasarnya adalah tempat yang didominasi oleh badan air, dan Anda harus memahami hubungan utama dan pendukungnya."

Ternyata, area seluas sekitar 11,5 hektar di dalam waduk yang ditutupi panel surya ini adalah bagian dari Proyek Fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung yang dikelola oleh WRA, dengan perkiraan produksi listrik 17 juta kilowatt-jam per tahun.

Namun, pemasangan panel surya di dalam waduk ini membuat warga tidak hanya khawatir ekosistem akan rusak, tetapi juga khawatir kualitas air akan tercemar saat panel dibersihkan.

Kepala Bagian Perencanaan Kantor Pengelola Chiayi-Tainan Ditjen Irigasi Pertanian, Tsai Tsung-hsun (蔡宗勳), menjelaskan, "Mengenai masalah pembersihan ini, kontrak kami dengan jelas menyatakan bahwa hanya air bersih yang boleh digunakan. Kami juga melakukan pengujian kualitas air sebanyak 5 kali setahun. Laporan pengujian kualitas air yang relevan telah kami serahkan kepada kantor distrik setempat dan Biro Pengembangan Ekonomi Pemerintah Kota untuk diperiksa."

Menanggapi kekhawatiran warga, Kantor Pengelola Chiayi-Tainan Ditjen Irigasi Pertanian menjawab bahwa luas panel surya hanya 1,12% dari waduk, dan pengujian kualitas air dilakukan setiap tahun tanpa adanya anomali, sehingga warga dapat merasa tenang.

Selain Waduk Wushantou, Waduk Tsengwen yang berjarak sekitar 36 kilometer juga berencana membangun fasilitas fotovoltaik, yaitu panel surya terapung yang dibangun di waduk atau danau.

Banyak negara juga telah melakukannya, misalnya Belanda. Sejak tahun 2020, mereka telah membangun 15 pulau pembangkit listrik tenaga surya terapung di Waduk Andijk utara, memasang 73.000 panel surya.

Perusahaan Air Minum Holland Utara bahkan menyatakan bahwa dampaknya terhadap ekosistem dan kualitas air lingkungan tidak signifikan. Pengalaman serupa juga dimiliki oleh negara-negara seperti Singapura, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Spanyol.

Mencapai konsensus sosial dalam kebijakan energi tidaklah mudah. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memahami pengalaman sukses di luar negeri mungkin dapat membuat proses komunikasi lebih lancar.